Sejarah Pondok

Pondok ini didirikan oleh Kiai Agung Wijaksono dengan di awali atas ide dan pemikiran beliau yang melihat potensi dan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan, ide ini telah muncul pada saat 2017, saat Kiai Agung meminta izin kepada mertuanya yaitu Kiai Ali Suwarno untuk mendirikan Pondok Pesantren karena melihat banyaknya santri mengaji yang menginap namun saat pagi hari santri harus pulang lagi untuk sekolah di tempat berbeda yang jauh jaraknya. Belum lagi banyaknya anak putus sekolah setelah lulus dari SD dan tidak melanjutkan pendidikannya, beberapa anak melanjutkan ke Pondok Pesantren yang berjarak belasan atau bahkan puluhan kilometer di bawah pegunungan, terdapat juga santri kalong yang pulang pergi hingga jarang masuk karena alasan biaya transportasi. Sebab itulah muncul ide untuk mendirikan MTs/SMP sebagai bentuk kemudahan bagi anak-anak dalam menempuh pendidikannya. “Kita tidak bisa memaksa anak-anak untuk rajin sekolah ke bawah yang jaraknya jauh dari kita, cara yang paling tepat adalah sekolahnya kita bawa ke atas” ujar Kiai Agung memberikan penjelasan. Diawali dengan mengurus izin SK Kemkumham & Akta Notaris Yayasan yang menggunakan gaji 1 bulan kerja di Kantor diiringi izin dan ridho istri untuk menggunakan uang tersebut.

Awal mula keberadaan lembaga Kiai Agung mendirikan MDTA (Madrasah Dininiyah Takmiliyah Awaliyah) atau sekolah diniyah sore, sepulang dari sekolah formal anak-anak kembali datang ke masjid untuk sekolah diniyah jam 14.00 WIB dengan guru dan pengajar pertama yaitu Ust. Abdurrahman / Cak Aab. Perasaan iba melihat anak yang menginap harus pulang pagi hari dan siangnya kembali lagi untuk sekolah diniyah, serta belum adanya sekolah formal yang tertib dan disiplin di wilayah ini membuat Kiai Agung ingin segera mendirikan sekolah formal yang disiplin, sehingga pendidikan yang anak-anak dapat bisa berada dalam satu lingkungan dan anak-anak beserta wali murid mendapat banyak kemudahan akses terhadap pendidikan berkualitas.

Kembali pada rencana pendirian jenjang SMP/MTs, pada awalnya pendirian MTs mengalami beberapa kendala seperti minimnya siswa serta tenaga pengajar hingga pendirian jenjang MTs dipending sementara, belum lagi desakan masyarakat untuk mendirikan jenjang yang setara dengan Sekolah Dasar dengan alasan orang tua ingin anaknya bisa sekolah ke sekolah yang lebih dekat dan lebih disiplin dan serius dalam Proses Belajar Mengajar. Dengan diawali “BISMILLAH” serta berbekal ridho Ibu kandung dan mertua serta ilmu dalam bidang pendidikan, bersama dg dukungan penuh dan semangat istri Kiai Agung yaitu Ustadzah Jazilatul Uhro, S.Pd. desakan masyarakat pun ditunaikan dengan mendirikan MI (Madrasah Ibtidaiyah) yaitu sekolah formal yang sederajat dengan SD (Sekolah Dasar).

Calon wali murid pertama diajak musyawarah tentang pendirian sekolah baru dan alhamdulillah mereka menyambut dengan baik, siswa MI pertama yaitu pada tahun 2021 adalah Kamila dan Amil Latul Hasana. Setelah itu bertambah empat orang siswa pindahan dari SD lain, akan tetapi pengasuh tidak langsung menerima begitu saja, beliau meminta para orang tua untuk pamit pada sekolah asal sehingga berdirinya sekolah baru ini tidak menimbulkan perselisihan apapun dan siswa tetap bisa berbakti pada guru yang telah mengajari mereka ilmu dasar, siswa pindahan tersebut juga sama di tahun 2021 yaitu kelas II ananda bernama Muhammad Kafil & Vellie Angraeni serta pindahan kelas III bernama Muhammad Haekal & Zakkiya Aliya.

Tepat pada tanggal 12 Juli 2021 proses belajar mengajar pertama kali di lakukan namun sebelum memulai pembelajaran dilakukan pembacaan pancasila dan sholawat nariyah, sehingga dapat dikatakan bahwa awal kami berdiri sebagai sekolah formal diawali dengan 6 orang siswa yaitu 2 siswa kelas 1, 2 siswa kelas 2 dan 2 siswa kelas 3.

Singkat cerita pada tahun berikutnya yaitu 2022 berdirilah MTs dengan 4 orang siswa pertama yang 3 orang diataranya adalah santri mukim, yaitu Khalilah, Budi Laksono, Muhammad Riko, dan Norhayati. Santri Mukim pertama adalah Khalilah yang memulai mondok pada September 2022. Hingga saat ini santri Pondok Pesantren Al-Fatih As-Syafi’i terus bertambah banyak dan terus maju untuk menebar manfaat bagi ummat.

Pendiri PP. Al-Fatih As-Syafi’i

Pendiri & Pengasuh

Kiai Agung Wijaksono

Ketua Yayasan & Pengasuh

Kiai Ali Suwarno